CIANJUR - Dalam kondisi bencana, korban yang mengalami trauma dan stres membutuhkan zat gizi yang lebih lengkap dan banyak.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Ibrahim Tompo S.I.K., M.Si mengatakan bahwa selama bencana jangan terlalu mengandalkan kepada makanan instan seperti mie instan. Padahal mie instan tidak memiliki gizi yg lengkap.
Ia menjelaskan masyarakat terdampak bencana yang tinggal di pengungsian tidak cukup hanya sekedar mendapatkan sumber energi, namun juga diperlukan zat gizi lainnya seperti vitamin dan mineral yang berfungsi meningkatkan imunitas, selain itu juga membutuhkan makanan yang praktis dan mudah disiapkan.
“Jadi kalaupun terpaksa harus mie instan, perlu dilengkapi dengan banyak sayuran berwarna dan sumber protein seperti telur dan susu, ” ujarnya.
Baca juga:
Pindah Tugas Wirmanto Menabur Rindu
|
Kebutuhan zat gizi dalam keadaan bencana di mana penuh dengan trauma, stres dan ketakutan akan semakin meningkat. Karena itu makanan - makanan yang bergizi bisa memperbaiki mood dan menenangkan sangat diperlukan
Kombes Pol. Ibrahim Tompo S.I.K., M.Si mengungkapkan bahwa Polri tetap menjaga kebutuhan gizi dan kualitas makanan bagi para pengungsi, korban bencana gempa bumi Cianjur.
Terlihat di dapur umum, Polri menyiapkan bahan yang lengkap untuk dimasak seperti sayuran ikan, ayam dan buah-buahan untuk menambah imunitas para korban bencana.
Selain itu minuman teh dan kopi turut diberikan.
"Jika Polri terbatas dengan bahan pokok untuk membuat makanan kaya gizi, disarankan memanfaatkan yang ada di sekitar tempat pengungsian." Kata Ibrahim Tompo.
Menurut Ibrahim Tompo, tidak ada masalah untuk memberikan bantuan berupa bahan pokok makanan segar bagi korban pengungsian, dilihat dari kondisi medannya. Seperti di Cianjur yang terkenal dengan sentra pertanian sayur-sayuran.
Polri selalu berupaya menyiapkan konsumsi di dapur umum, yang bergizi serta berkualitas baik untuk didistribusikan kepada para korban bencana.